Selasa, 19 Januari 2010
Uji Kompetensi SMK 2010
Untuk Teknik kendaraan ringan di Toyota Makassar, sedang untuk teknik sepeda motor di Yamaha Makassar.
Insya Allah seluruh rangkaian kegiatan akan selesai akhir bulan Januari 2010
wakasek kurikulum
Senin, 11 Januari 2010
Berita Duka
Makassar, Tribun - Abdul Rahman (17), siswa SMK Kebangsaan Indonesia, Kabupaten Maros, tewas di jembatan flyover Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Jumat (8/1).
Rahman tewas setelah motor yang diboncenginya menabrak dinding pembatas flyover sehingga dia terpelanting jatuh ke tanah dari ketinggian sekitar 10 meter. Rahman adalah korban pertama jembatan layang ini sejak beroperasi medio November lalu.
Sedangkan Umar (17) yang membonceng Rahman, hingga tadi malam, masih menjalani perawatan intensif di RS Ibnu Sina. Umar menderita patah tulang di bagian pergelangan tangan kirinya.
Kecelakaan ini berawal saat Rahman dan Umar usai mengikuti ujian kompetensi di kantor PT Toyota HK, yang terletak di sisi jembatan. Usai mengikuti ujian sekitar pukul 11.35 wita, keduanya ikut bersama sejumlah teman sekolahnya akan kembali ke Maros dengan menggunakan sepeda motor secara beriringan.
Saat berada di puncak ketinggian flyover, tiba-tiba sepeda motor Yamaha Jupiter dengan nomor polisi DD 5383 DH yang dikenderainya oleng hingga menabrak dinding pembatas flyover. Rahman terlempar hingga melewati pembatas flyover dan akhirnya terhempas ke tanah di area taman di sisi jembatan.
Rahman menyentuh tanah dalam pososi berdiri. Akibatnya, kedua kakinya patah. Darah mengucur keluar dari mulut dan telinga. Darah segar terlihat berceceran di lokasi kejadian. Sejumlah warga yang menyaksikan kejadian tragis itu langsung melarikan korban ke RS Ibnu Sina dengan menggunakan mobil pikap.
Setiba di RS, sejumlah petugas kesehatan terlihat berusaha memberikan napas bantuan dengan terlebih dahulu menyedot darah dari saluran pernapasan korban. Meski demikian nyawa Rahman tidak tertolong.
Sejumlah pengguna jalan yang melintas di sekitar lokasi kejadian berhenti untuk menyaksikan kejadian tersebut. Akibatnya Jl Urip Sumiharjo sempat macet hingga beberapa menit.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Makassar Timur, AKP Ernawati, yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan, kejadian tersebut diduga karena Umar mengemudi tidak memperhatikan laju kendaraannya.
"Kemungkinan korban melaju dengan kecepatan tinggi hingga Umar menabrak pembatas. Sementara Rahman yang kaget, terlempar hingga melewati pembatas dan terhempas ke tanah," kata Ernawati.
Guru SMK Kebangsaan Indonesia, Irsan Nur Alim, yang ditemui di rumah sakit, mengaku kaget dan tidak menyangka kecelakaan tersebut akan merenggut nyawa siswanya. "Rahman itu anaknya baik. Tapi kenapa justru anak baik yang pergi," kata Irsan dengan raut wajah sedih.
Menurut Irsan, pihak Toyota dan yayasan sekolahnya sudah lama menjalin kerja sama. "Hampir setiap tahun kami mengirim siswa kami, khususnya jurusan otomotif, untuk mengikuti ujian kompetensi," kata Irsan.
Salah seorang keluarga Rahman, Ulla, menyesalkan tidak adanya pengawalan guru terhadap siswanya.
"Seharusnya ada guru yang mengawasi ujian tersebut. Jangan hanya mengantar kemudian meninggalkan mereka. Akibatnya, kalau sudah ada yang terjadi seperti ini siapa yang bertanggung jawab," kata Ulla.(ali)